ditunjuksetelah melalui tahapan penilaian, pengujian dan memenuhi persyaratan GHP. II. PANEN Panen merupakan serangkaian kegiatan pengambilan hasil budidaya tanaman dengan cara dipetik, dipotong, ditebang, dikuliti, disadap dan/atau dicabut. Panen harus dilakukan pada umur/waktu, cara dan/atau sarana Tanamankeras yang tumbuh di lahan penanaman semangka sebaiknya ditebang atau dipangkas dahan dan rantingnya. Sisa-sisa batang pohon tanaman keras juga disingkirkan karena dapat mendatangkan rayap. Pasang pasak bambu tiap jarak 50 cm. Setelah satu sisi selesai, lanjutkan ke sisi yang lain. Seleksi terhadap buah dapat dilakukan setelah Caramerawat tanaman Bambu air relatif mudah. Yang relatif rumit adalah proses penanamannya,setelah proses penanaman selesai, selebihnya hanya pemeliharaan sederhana dengan menyiram dan memberi pupuk. Cara perawatan bambu air yang tumbuh di dalam air lebih mudah lagi, hanya dengan mengganti air di wadah tempat dia tumbuh. Bambuyang dimanfaatkan umumnya yang sudah masak tebang, lebih kurang berumur empat tahun dan pemanenannya dengan sistem tebang pilih. Setelah ditebang biasanya direndam dalam air mengalir, air tergenang, lumpur, air laut, air kapur campr garam atau diasapkan. Kadang-kadang diawetkan juga dengan bahan kimia. CLURING- Ratusan Pohon bambu diatas tanah milik pengairan ditebang tanpa ijin oleh Salah satu warga bernama jefry, lokasi itu dibelakang perumahan Sari indah Permai dusun Cempokosari desa Sarimulyo kecamatan Cluring. Sebelumnya sudah diingatkan oleh warga bahwa tanaman bambu itu milik pengairan, namun Jefry masih saja nekat menebang dan 5 Setelah ditebang, sebaiknya bambu didiamkan beberapa hari di atas sebuah alas yang padat dengan posisi tegak, untuk menurunkan semua cairan yang terdapat dalam bambu. Alas ini berfungsi untuk mencegah kelembapan tanah masuk ke batang bambu. 6. Bambu yang sudah dipilih dibersihkan dari kotoran yang melekat pada permukaan batang. . – Bambu adalah sejenis tanaman tinggi yang dimanfaatkan batangnya, sama seperti tanaman tebu. Berbeda dengan tebu dengan batang lunak dan berair bambu berbatang keras dan mengandung sedikit air. Namun, bambu adalah tanaman yang sebenarnya ditanam untuk digunakan sebagai bahan untuk berbagai jenis benda, terutama furnitur dan peralatan rumah tangga. Dengan bentuk cekung di tengah, bambu sebenarnya lebih ringan dari kayu. Budidaya Bambu Menanam bambu tidak terlalu rumit. Anda hanya harus melalui proses pembuatan benih yang cukup panjang. Bibit bambu memang dapat diperoleh secara alami dari biji bambu yang jatuh dan kemudian tumbuh menjadi rebung. Cara Budidaya BambuSyarat TumbuhPersiapan Lahan TanamPersiapan Bibit BambuProses PenyemaianProses PenanamanProses Perawatan Share thisRelated posts Syarat Tumbuh Bambu membutuhkan banyak sinar matahariPilih tempat di halaman yang menerima 8 jam / lebih sinar matahari terbaik untuk bambu adalah tanah liat atau pembatas atau pagar yang terbuat dari lembaran logam atau beton. Penghalang ini harus dalam 0,9 hingga 1,2 ini dirancang untuk membatasi penyebaran bambu di lokasi lain dan mencegah tanaman bambu dari kerusakan ketika terkena angin, karena bambu memiliki akar yang dangkal. Persiapan Lahan Tanam Buatlah lubang tanam di area tanam di mana Anda ingin menanam bambu dengan seragam / ukuran yang berbeda juga dapat disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan benih biasanya ukuran lubang tanam untuk bibit bambu dari kecambah atau rebung sekitar 50 cm x 50 cm x 75 cm, dan untuk bibit stek batang, lubang tanam biasanya dibuat sekitar 150 cm x 150 cm x 75 cm. Persiapan Bibit Bambu Bibit bambu dapat dibuat dengan menggunakan teknik stek batang Memiliki bonggol bambu atau batang bambu langsung dari pohon,Bukan bambu yang sudah bambu sekitar 60 cm hingga 1 m batang bambu segar dan kemudian timbun dengan sirami batang yang ditanam sekitar tiga kali sehari selama dua bulan. Ketika batang sudah bertunas maka bibit bambu bisa dipindahkan ke lahan. Atau Anda bisa menanam benih dengan cara menanam biji. Anda bisa membeli bibib bambu di toko tanaman. Jika Anda memilih menanam melalui biji, Anda harus melakukan penyemaian benih sebelum benar-benar menanamnya. Proses Penyemaian Biji bambu harus dibersihkan dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1 hingga 2 biji selama 6 hingga 12 air selama 10 hingga 20 menit sebelum penyemaian wadah penyemaian dengan campuran 8 bagian humus,1 bagian abu dan 1 bagian serbuk gergaji atau sekam campuran ini dengan saringan kawat untuk menghilangkan batu dan kotoran sebelum menambahkannya ke tanah cukup gembur saat mengisi wadah. Langkah-langkah Penyemaian Buat lubang kecil sedalam 2,5 hingga 5 cm di tengah setiap wadah satu biji di setiap lubang dan hati-hati menutupi bijidengan tanah tanah dan sirami segera setiap hari. Biarkan biji tumbuh di tempat yang teduh sebagian. Proses Penanaman Pindahkan benih ke dalam pot kecil terpisah atau polybag yang diisi dengan campuran dua bagian pupuk kandang, tiga bagian tanah dan satu bagian bambu umumnya bertunas setelah 10 hingga 25 hari dan daunnya sangat rapuh pada hari-hari 3 hingga 4 bulan bagi benih untuk menghasilkan rimpang atau batang dan untuk dapat menghasilkan tunas baru. Ini saat yang tepat untuk memindahkan bambu jarak sekitar 1 hingga 1 1/2 meter saat Anda memindahkannya ke media tanam yang harus dibawa ke pekarangan setelah mencapai ketinggian 40 – 50 tanaman dari pot atau polybag dan letakkan langsung di ubang di mana bambu tumbuh harus sekitar dua kali ukuran akar Anda menanam bambu berumpun, Anda bisa menanamnya di kedalaman 30,5 hingga 61 cm, karena varietas ini tidak terlalu bahwa bambu berumpun tumbuh setinggi 30,5 hingga 61 cm setiap tahun, sementara bambu yang berjajar tumbuh setinggi 0,9 hingga 1,5 m setiap tahun dan memiliki penyebaran yang sama. Proses Perawatan Tanaman bambu harus dirawat dengan baik setelah penanaman sehingga tanaman bambu juga bisa tumbuh dengan baik. Pemeliharaan dilakukan dengan membersihkan area yang ditanami gulma atau tanaman pengganggu lainnya atau juga dapat disemprot dengan pestisida atau herbisida untuk mengatasi masalah hama, gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Selain perawatan ini, pemupukan juga harus dilakukan. Pemupukan biasanya dilakukan dua kali setahun. pemangkasan penjarangan pada tanaman bambu yang telah tumbuh tinggi agar tanaman bambu dapat tumbuh dengan rapi dan baik pertumbuhannya. Setiap umur tanaman bambu perawatannya bervariasi. Demikianlah pembahasan tentang budidaya bambu semoga dapat bermanfaat untuk anda. Baca Juga Artikel Lainnya 11 Cara Menanam Melon yang Baik9 Cara Menanam Rumput Jepang agar Cepat Merambat12 Cara Menanam Kunyit agar Cepat Tumbuh Cara Menanam Bambu Tepat dan Mudah – Hai sobat kali ini kita akan membahas tentang Cara Menanam Bambu. Yang mana pada kesempatan kali ini akan di bahas secara singkat dan padat melalui artikel berikut ini Bambu ialah suatu tanaman jenis rumput- rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Bambu yang memiliki nama lain buluh, aur, dan eru. Bambu tergolong salah satu tanaman dengan pertumbuhan sangat kilat karena memiliki sistem rhizoma- dependen yang unik terlebih dalam waktu 1 hari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm 24 Inchi lebih. Bambu diklasifikasikan lebih dari 10 genus dan 1450 spesies. Jenis bambu ditemui pada berbagai posisi hawa, dari hawa dingin pegunungan hingga daerah tropis panas. Biasa ditemui di sepanjang Asia Timur dari 50o Lintang Utara di Sakhalin sampai ke sebelah utara Australia, dan di bagian barat India hingga ke Himalaya. Bambu pula terdapati di sub- Sahara Afrika, dan di Amerika dari pertengahan Atlantik Amerika Utara hingga ke selatan ke Argentina dan Cili. Daratan Eropa tidak memiliki spesies bambu asli. Ketentuan Berkembang Tumbuhan Bambu Bambu membutuhkan banyak sinar matahari, Pilih tempat di halaman yang mendapatkan sinar matahari sejauh 8 jam/ lebih masing- masing hari. Jenis tanah terbaik buat bambu ialah tanah geluh maupun napal. Pasang penghalang maupun pagar yang terbuat dari lembaran logam maupun beton di sekelilingnya. Penghalang ini harus dibuat sedalam 0, 9 hingga 1, 2 meter. Penghalang ini guna membatasi penyebaran bambu pada tempat lain dan menjauhi tanaman bambu rusak apabila tekena angin karena bambu memiliki pangkal yang dangkal. Bambu yakni jenis tanaman rumput- rumputan yang memiliki rongga dan ruas pada bagian batangnya. Tanaman bambu diklasifikasikan ke dalam 10 genus lebih dan 1450 spesies. Bambu pula yakni tanaman yang memiliki pertumbuhan yang kilat, itu karena bambu memiliki sistem rhizoma dependen yang unik dengan pertambahan panjang dekat 60 cm maupun lebih per hari. Bambu memiliki nama lain semacam buluh, aur, eru dan orang jawa sering menyebut bambu dengan nama pring. Bambu sering dimanfaatkan buat kerajinan tangan anyam semacam peralatan rumah tangga maupun yang yang lain, bambu yang masih tunas sering dimanfaatkan buat bahan sayur- mayur. Langkah Menanam Tumbuhan Bambu Dikala ini banyak orang yang menanam maupun budidaya bambu ini, karena membudidayakan bambu ini tidaklah begitu sulit namun hanya butuh pengetahuan saja tentang tata cara maupun tata cara dalam budidaya bambu ini. Tidak hanya itu dengan menanam maupun membudidayakan bambu ini bisa menaikkan pendapatan baik itu menjual bambu dalam bentuk batangan maupun sudah dalam bentuk kerajinan. Berikut ialah tata cara budidaya bambu Persiapan Bibit Bambu Bibit bambu dapat diperoleh maupun dipersiapkan dengan tata cara tata cara stek batang, cabang maupun rhizoma. Masing- masing jenis bambu memiliki perbandingan dalam persiapan bibitnya, contohnya bambu kuning hanya dapat diperoleh dengan tata cara stek rhizoma saja. Bambu petung dapat diperoleh dari 3 tata cara tersebut, kebalikannya bambu apus perolehan bibitnya hanya dapat dengan stek cabang dan rhizoma. Namun apabila kalian tidak ingin repot mempersiapkan sendiri bibit bambu tersebut, kalian dapat membeli bibit bambu sesuai dengan keinginan kalian di toko tanaman. Persiapan Lahan Tanam Lahan tanam sangat tidak dipersiapkan dekat 3 hingga 4 bulan dikala saat sebelum tanam. Buatlah lubang tanam pada lahan tanam yang hendak digunakan buat menanam bambu dengan ukuran seragam maupun berbeda- beda pula bisa bergantung pada ketersediaan lahan. Dan pula bibit biasanya buat bibit bambu dari tunas maupun rebung ukuran lubang tanamnya ialah dekat 50 cm x 50 cm x 75 cm. Pula buat bibit yang berasal dari stek batang lubang tanam biasanya dibuat dengan ukuran dekat 150 cm x 150 cm x 75 cm. Namun dikala saat sebelum dibuat lubang tanam, lahan tanaman dibersihkan dari gulma maupun tanaman pengganggu yang lain, sehabis itu barulah buat lubang tanam tersebut. Sehabis lubang tanam jadi selanjutnya lubang tanam di komposkan dengan tata cara mencampurkan tanah galian lubang dan pula dedaunan. Pengomposan tersebut terjalin sejauh dekat 2 bulan. Karena bambu dapat ditanam dimana saja baik itu di dataran besar maupun dataran rendah, terlebih dapat ditanam di zona grey water jenis bambu air. Ada pula jenis bambu jepang yang dapat ditanam di indoor baik itu pada lahan tanam maupun pot tanam. Penanaman Bambu Sehabis segala siap, selanjutnya lakukan penanaman lekas. penanaman bambu ini sama saja dengan menanam tanaman yang lain. Bibit yang telah disiapkan dimasukan pada lubang tanam yang telah disiapkan sudah dikomposkan setelah itu timbun kembali dengan tanah. Waktu Penanaman yang sangat diajarkan buat menanam yakni pada masa penghujan yakni dekat pada bulan desember hingga bulan januari maupun sangat lelet bulan februari. Perawatan Tanaman Bambu Sehabis dicoba penanaman, pastilah tanaman bambu membutuhkan perawatan yang cocok dan baik biar tanaman bambu pula dapat tumbuh dengan baik pula. Perawatan yang dicoba antara lain penyiangan maupun pembersihan lahan tanam dari gulma maupun tanaman pengganggu yang lain. Maupun pula dapat dengan tata cara menyemprotkan pestisida maupun herbisida umtuk mengatasi kasus hama, gulma maupun tanaman pengganggu yang lain. Tidak cuma perawatan tersebut perlu pula dicoba pemupukan, pemangkasan penjarangan pada tanaman bambu yang telah tumbuh besar biar tanaman bambu dapat tumbuh dengan apik dan baik pertumbuhannya. Demikian ulasan mengenai Cara Menanam Bambu, yang dapat dijelaskan secara singkat dan terperinci oleh mudah–mudahan bermanfaat bagi anda yang membacanya, selamat mencoba semoga sukses dan terimakasih. Qual é a planta que cresce mais rápido? É difícil dizer qual a mais ligeirinha. Mas com certeza o bambu é um dos recordistas em crescimento. “Fizemos uma experiência aqui no Instituto e uma espécie aumentou 23 centímetros em 24 horas, sem adubação ou tra-tamento especial”, conta o agrônomo Anísio Azzini, do Instituto Agronômico de Campinas, em São Paulo. Há um caso registrado em 1956 de uma espécie de bambu gigante, o Thyllostchys edulis, que cresceu 1,21 metro em um único dia no Japão. Essas plantas esticam mais rápido na primeira fase do desenvolvimento, que dura de dois a três meses. “Vão sempre aparecendo novos gomos que saem de dentro dos outros, mais ou menos como as antenas dos automóveis”, diz Azzi-ni. Depois disso, apenas os ramos do topo se desen-volvem. Curiosidades O bambu pode crescer 1 metro por dia Qual é a planta que cresce mais rápido? É difícil dizer qual a mais ligeirinha. Mas com certeza o bambu é um dos recordistas em crescimento. “Fizemos uma experiência aqui no Instituto e uma espécie aumentou 23 centímetros em 24 horas, sem adubação ou tra-tamento especial”, conta o agrônomo Anísio Azzini, do Instituto Agronômico de […] A ciência está mudando. O tempo todo. Acompanhe por SUPER e também tenha acesso aos conteúdos digitais de todos os outros títulos Abril* Ciência, história, tecnologia, saúde, cultura e o que mais for interessante, de um jeito que ninguém pensou. *Acesso digital ilimitado aos sites e às edições das revistas digitais nos apps Veja, Veja SP, Veja Rio, Veja Saúde, Claudia, Superinteressante, Quatro Rodas, Você SA e Você RH. * Pagamento anual de R$ 96, equivalente a R$ 2 por semana. Connection timed out Error code 522 2023-06-16 140951 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d83a149dfe50e32 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Aqui você encontra respostas para as dúvidas mais freqüentes que recebemos pelo site da BambuSC, agrupadas nos seguintes assuntos • Potencial do Bambu • Raio X do Bambu • Fibras do Bambu Potencial do Bambu Qual o potencial de crescimento do bambu para o Brasil e para o mundo? O bambu se desenvolve em climas tropicais e subtropicais, isto é, entre as latitudes de 45° acima e abaixo da Linha do Equador. Dos seis maiores países em extensão no mundo, que são Canadá, Estados Unidos, Rússia, China, Índia e Brasil, apenas os três últimos tem clima adequado para o cultivo de bambu. A China e a Índia e os demais países do sudeste asiático têm grandes áreas com florestas de bambu e muita experiência nos seus múltiplos usos, como material de construção, móveis, alimentos, papel, carvão, artesanato e utensílios domésticos, ente outros. A produção nestes países é muito grande, mas o consumo também, sobrando pouco para a exportação. No Brasil existem também grandes reservas de bambus nativos, principalmente no Acre, mas a produção é muito baixa, por se tratar de espécies ainda não usuais no mercado. O uso industrial de bambu no Brasil fica restrito à fabricação de móveis, em diversos estados, e papéis de embalagem, de uma única empresa, que possui plantios próprios de bambu. Portanto, o Brasil ainda tem um enorme potencial a ser desenvolvido. É só plantar as espécies adequadas, porque ainda temos muita terra disponível em um mercado pronto para absorver a produção. O que é necessário para a celulose de bambu se tornar competitiva? Quanto tempo isso demora? Há projeções de custos? A celulose de bambu é competitiva com outras matérias-primas fibrosas em qualquer região do globo que tenha clima adequado ao seu cultivo. O custo de qualquer celulose varia muito em função do tamanho da fábrica custo fixo e do preço da matéria-prima fibrosa, que representa 50%, ou mais, do custo total. Os demais custos, como energia, produtos químicos e mão-de-obra geralmente influem menos. O preço da matéria-prima fibrosa depende essencialmente da produtividade florestal por hectare/ano e neste quesito o bambu é tão produtivo quanto o eucalipto, mas leva vantagem sobre as árvores de crescimento lento, como o pinus. O potencial de crescimento do bambu é alto. Existe algum tipo de preconceito que impede seu uso no Brasil? A que se deve o pouco uso do bambu no setor de papel e celulose no Brasil? Esta pergunta deveria ser respondida pela Bracelpa, entidade que representa os fabricantes de celulose e papel. Posso apenas especular sobre as razões que até o momento travam o uso do bambu nas fábricas do nosso setor. É bem provável, que muitos pensem que o Brasil não necessita desenvolver outro tipo de fibra, além do eucalipto fibra curta e do pinus fibra longa. O enorme sucesso da produção e exportação da fibra branqueada de eucalipto, com tecnologia desenvolvida no Brasil dá uma sensação de que fizemos bem mais do que a nossa obrigação. Já a situação do pinus é até bem precária, exigindo importação de meio milhão de toneladas por ano deste tipo de celulose, o que abre um enorme potencial ao uso do bambu, inicialmente para substituir estas importações e depois para se tornar, quem sabe, a nova estrela do mercado nacional e internacional de fibra longa. Não penso que exista algum tipo de preconceito contra o bambu, mas certamente há muito desconhecimento de suas características técnicas e de suas vantagens econômicas, mesmo entre os engenheiros florestais. Este assunto ainda não é ensinado em nossas faculdades, com raras exceções. Um outro aspecto a ser considerado é que, embora o bambu seja uma das matérias-primas mais antigas na fabricação de papel, o seu uso até agora ficou restrito praticamente apenas à Ásia, onde um grande número de pequenas fábricas produz a celulose destinada aos mercados locais. Os grandes produtores do Ocidente, isto é Canadá, Estados Unidos e os países da Europa, pouco se interessam pela fibra de bambu, porque eles não têm clima adequado ao seu cultivo e também porque a Ásia não produz o suficiente para exportar, portanto não representando ameaça e nem oportunidade aos ocidentais. Ainda hoje a celulose de bambu não é um produto comercializado internacionalmente e, portanto, não tem status de “commodity”, de qualidade conhecida e comprovada, embora seja realmente produzida e consumida em grandes quantidades e com excelente qualidade nos mercados locais. Qual região do Brasil aproveita melhor os muitos usos que o bambu oferece? Todas as regiões do país têm condições de produzir bambu e até mesmo as geadas não impedem o plantio de certas espécies adaptadas ao frio. No entanto, até agora nenhuma região do Brasil desenvolveu um mercado ativo de produtos básicos do bambu mudas, brotos, varas, carvão, laminados, etc., que possam servir de matéria-prima para alimentação, móveis, artesanato, construção e outros usos. E sem um comércio rotineiro destas matérias-primas o uso é apenas esporádico, ou artesanal, ou cativo quem produz também consome, como as fábricas de papel. Quais as vantagens do bambu sobre o Pinus e o Eucalipto? As principais vantagens econômicas do bambu, quando usado na fabricação de celulose, são Dispensa replantio, por mais de 100 anos. Novos brotos surgem espontaneamente a cada ano. O pinus é replantado depois de cada corte, que é feito aos 15 a 20 anos. O eucalipto rebrota após o corte, que é feito aos 7 anos, mas deve ser replantado depois de 4 ciclos, isto é, no 28º ano. O custo do replantio varia entre R$ e R$ por hectare. A colheita pode ser feita de 2 em 2 anos, contra 7 do eucalipto e 15, ou mais, do pinus. A produtividade do bambu em ton/ é semelhante à do eucalipto e quase o dobro da produtividade do pinus. Quais as desvantagens do bambu sobre o Pinus e o Eucalipto? O bambu contém sílica e amido, que não se encontram nem no pinus, nem no eucalipto. Ambos precisam ser removidos do processo de fabricação de celulose, o que é feito sem dificuldade com tecnologia simples e plenamente desenvolvida. Raio X do Bambu Em um panorama geral, no Brasil e no mundo, onde estão as maiores plantações de bambu As florestas de bambu podem ser naturais, ou plantadas. Os países do sudeste asiático China, Índia, Tailândia, Filipinas, Indonésia, Vietnam, Japão, Ceilão, etc. representam a maior região produtora de bambu do mundo e tradicionalmente usavam apenas florestas naturais de bambu, até a metade do século passado. Depois passaram a plantar e a industrializar o seu uso, ampliando a escala de produção. Na América Latina há também grandes reservas naturais de bambu, especialmente uma de 180 mil quilômetros quadrados do gênero Guadua, que abrange parte do Estado do Acre, parte da Bolívia, e parte do Peru, além de outras florestas naturais no Equador, na Colômbia, no Paraguai e nos países do Caribe. A fase de industrialização nesta região iniciou apenas nos últimos 20 anos, com destaque para a Colômbia e o Equador. O maior plantio individual de uma única empresa em todo mundo parece ser o plantio de 50 mil hectares da espécie Bambusa vulgaris, realizado pelo Grupo João Santos no Brasil MA e PE. Quantas são as espécies e gêneros no Brasil e no mundo? No total são conhecidas aproximadamente espécies de bambus no mundo, distribuídas em 90 gêneros. Deste total os bambus lenhosos representam um pouco mais de 90% e o resto são bambus herbáceos. Apenas em torno de 50 espécies tem uso comercial desenvolvido. No Brasil temos em torno de 240 espécies e 34 gêneros de bambus nativos. Existe um clima ou solo mais favorável para o crescimento do bambu? Quais as características deste solo/cima? Os diferentes gêneros de bambu dividem-se em dois grandes grupos os entouceirantes, que formam grupos de colmos quase impenetráveis e de formato arredondado, com espaços livres entre as touceiras e os alastrantes, que formam florestas homogêneas, com colmos mais distanciados entre si, que permitem o acesso a cada colmo individual. Todos os bambus se desenvolvem melhor em regiões de muitas chuvas, distribuídas ao longo de todos os meses do ano. Isto não impede que eles resistam também em regiões menos chuvosas, ou onde as chuvas se concentram apenas em certas épocas do ano, mas haverá uma redução da produtividade. Quanto à temperatura, os alastrantes se desenvolvem em climas subtropicais mais frios, resistindo mesmo a geadas e os entouceirantes preferem climas tropicais mais quentes e geralmente são pouco tolerantes a geadas. Os bambus são pouco exigentes em relação ao tipo de solo, mas certamente produzem mais em solo fértil e respondem bem ao uso de adubos. Em geral preferem solos bem drenados e não toleram banhados ou solos muito argilosos. Quantos anos o bambu demora para crescer? Os novos brotos emergem do solo na primavera, ou no início do verão, e tem um crescimento muito rápido. Os colmos atingem a sua altura final em 4 a 6 meses, quando se formam os galhos e as folhas. Cessada a fase de crescimento, os colmos passam por um período de amadurecimento, em que aumenta a sua resistência mecânica, até completarem três anos. Colmos entre 3 e 6 anos de idade são considerados maduros e podem ser usados em construção civil, móveis, laminados, pisos e outras aplicações que exigem a máxima resistência física dos mesmos. A partir do sexto ano começa a diminuir a resistência dos colmos, por isso não se recomenda usar colmos muito velhos. Se os colmos se destinam à fabricação de celulose, os mesmos podem ser colhidos de dois em dois anos. No caso de brotos de bambu comestíveis, a colheita é anual. Qual a produção atualizada de papel de bambu mundial e do Brasil? As estatísticas mundiais referentes à produção de papéis de bambu são em geral incompletas e pouco confiáveis. É seguro dizer, que a Índia e a China produzem anualmente mais de 5 milhões de toneladas cada um. No Brasil a produção não deve ultrapassar 150 mil toneladas ao ano. Desconheço a produção mundial total e o prazo curto não me permite obter esta informação A Fibra do Bambu Quais são as características da fibra de bambu comparadas com o Pinus e o Eucalipto? Os gêneros de bambu mais usadas na fabricação de celulose, nos países de maior extensão territorial, são China – Phyllostachys alastrantes, Índia – Dendrocalamus entouceirantes e Brasil – Bambusa entouceirantes. Não existem diferenças significativas nas dimensões das fibras de bambu de espécies, ou gêneros, diferentes. De um modo geral as fibras de bambu são classificadas como fibras longas, embora tenham comprimento médio situado entre 2 e 3 mm, contra 4 a 6 mm das fibras de pinus e apenas 0,7 a 1,2 mm das fibras de eucalipto Qual é a resistência do bambu? As fibras de bambu têm resistência elevada, podendo substituir as fibras de pinus até mesmo em papéis Kraft, usados em sacos de cimento, por exemplo. Quais são as suas aplicações – em que tipo de papel pode ser usado? As fibras de bambu podem ser usadas em todas as aplicações típicas de fibras longas como sacos multifoliados, caixas de papelão ondulado, cartões duplex, além de uma variedade de outros tipos de papéis de embalagem. Já em misturas com fibras curtas de diversas proporções temos a possibilidade de fabricar qualquer tipo de papel. Texto preparado por Hans-Jürgen Kleine

setelah tanaman bambu ditebang sebaiknya